Inovasi Kandang untuk Kemajuan Perunggasan
Sektor industri perunggasan merupakan sektor industri peternakan yang paling berkembang di Indonesia. Hal ini dibarengi oleh semakin berkembangnya minat beternak pada komoditas ini. Akan tetapi, perlu dicermati bahwa pemeliharaan pada ternak unggas (khususnya ayam broiler) sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, maka perlu adanya perhatian khusus dalam menyikapi fenomena ini. Hal tersebut dijelaskan oleh Bagus Widiatmoko S. Pt selaku CEO KANOPSIS pada materinya dalam acara seminar nasional yang bertemakan “Peternak Milenial Melek Teknologi Kandang Terkini, Terapan Kandang Modern Untuk Wilayah Tropis,” di ruang Crystal 5, Grand City Convex Surabaya, Kamis (4/7).
Seminar yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) ini dilaksanakan bebarengan dengan pameran Indo Livestock Series 2019 Expo and Forum. Seminar ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi perunggasan Indonesia pada saat ini. Menurut Bagus, kondisi saat ini, supply dalam rangka pemenuhan demand akan ayam broiler sudah sangat mudah. Kondisi ini terbukti dengan sering dijumpainya harga jual live bird di bawah harga pokok produksi peternak. Dengan demikian, diperlukan adanya peningkatan efisiensi biaya pemeliharan pada budi daya ayam pedaging tersebut agar para peternak tetap untung selain penanganan pasca panen untuk menaikkan nilai jual.
Sementara itu Ramadhana Dwi Putra selaku pemateri yang mewakili perusahaan Tri Satya Mandiri menegaskan bahwa semakin tahun, suhu bumi akan semakin meningkat, hal terebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh BMKG. Tentu fenomena tersebut akan sangat berpengaruh pada produktivitas ayam broiler. “Posisi Indonesia sebagai negara tropis, tentu menjadi tantangan sendiri dalam pemeliharaan ayam broiler. Oleh karena itu untuk mendapatkan performa yang optimal, ternak harus mendapatkan suhu yang efektif (suhu ruangan, kelembapan dan kecepatan aliran udara), “ ujarnya.
Suprayogi AS, Kepala Divisi Kebijakan & Strategi Bisnis Mikro dan Ritel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang juga sebagai narasumber seminar dalam paparannya mengatakan bahwa permasalahan yang sering terjadi pada peternak adalah permodalan. BRI dan BUMN lain telah menyediakan layanan KUR yang dapat menunjang perkembangan peternakan Indonesia. “Apabila semua pihak dapat bekerja sama, kemajuan peternakan sektor perunggasan dapat tercapai” tutupnya. Farid Dimyati (Wartawan Majalah Poultry Indonesia)
*tulisan ini pernah dimuat di Show Daily Indo Livestock edisi Jum’at, 5 Juli 2019 IT & Media ISPI