Melihat Kos-Kosan Sapi di Temanggung, Jawa Tengah, Tarifnya Rp 1,6 Juta Per Bulan

sumber : radarsemarang.id

ISPINews, Jakarta – Rumah kos atau kos-kosan, ternyata tidak hanya untuk mahasiswa yang sedang menempuh kuliah.

Di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sapi pun juga harus kos, agar bisa hidup aman dan nyaman, tercukupi semua kebutuhannya.

Di Desa Kindusari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, sebuah papan iklan bertuliskan ‘Terima Kos Khusus Sapi, Rp 1,6 Juta Per Bulan Fasilitas Lengkap’ terpampang di depan rumah milik Anis Fatoni.

Berbeda dengan kos mahasiswaw, jangan dibayangkan kamar kos di sini wangi dengan springbed, kamar mandi dan wifi.

Ini bukan kos-kosan untuk mahasiswa atau pekerja yang jauh dari rumah, tapi khusus bagi sapi karena sang pemilik tidak memiliki tempat dan waktu untuk merawat.

“Kebanyakan orang itu pengen beternak sapi, tapi yang membuat mental itu jadi lemah, karena tidak menyediakan kandang, pakan dan sebagainya. Jadi saya mencari peluang yang kiranya bagus dan dan orang-orang juga tertarik di situ. Makanya saya buatlah kos-kosan sapi seperti ini,” ujar Anis.

Saat ini, kos-kosan sapi milik Anis sudah terisi oleh 8 ekor sapi.

Masing-masing sapi tersebut, kata Anis, sudah diberi nama oleh masing-masing pemiliknya untuk membedakan dengan sapi lainnya.

Ke delapan sapi tersebut bernama Kumkum, Arjuna, Bintang, Alvaro, Batman, Bima, Tesla, dan Badri.

Sapi-sapi terebut adalah milik orang-orang dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Surabaya bahkan keluarga Belanda.

Seluruh sapi mendapat perawatan khusus, mulai pemberian makan, kebersihan hingga kesehatannya.

Setiap hari, sang pemilik sapi menerima laporan timbangan berat sapi-sapi mereka yang dirawat di kos-kosan.

Sejak dikelola sekitar satu tahun lalu, Anis menyatakan sudah ada 25 ekor sapi yang telah menempati kos-kosan miliknya.

Selain sebagai tempat perawatan dan penggemukan sapi, kos-kosan sapi ini juga digunakan warga sekitar untuk belajar memelihara sapi.
Dalam satu bulan, biaya operasional untuk merawat sapi menghabiskan sekitar Rp1,6 juta.

BIaya tersebut digunakan untuk sewa tempat, perawatan dan makanan.

Anis hanya menggunakan sarana media social untuk mempromosikan kos-kosan miliknya.***

(sumber : radarsemarang.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *