Ir. Burhani Rachman atau biasa kita panggil dengan pak Bur, adalah sosok pria tegap, tinggi dan smart, kelahiran Kota Bukittinggi, 21 Juni 1944. Pada usia 77 tahun telah meninggalkan kita para sahabat, teman dan handai tolannya. Pak Bur tadi malam 4 Desember 2021 sekitar jam 20.00 telah meninggal dunia dengan tenang karena sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Pasar Minggu. Menurut info yang diperoleh oleh Rurit Indaryati, salah seorang sahabat Istrinya , pak Bur sebelumnya mengalami jatuh. Kejatuhan badannya ini menyebabkan adanya perdarahan di kepalanya sehingga p Bur dibawa ke rumah sakit yang akhirnya kemarin menghembuskan nafas terakhir untuk meninggal kita , menutup mata selama lamanya..
Burhani Rachman, memulai kariernya sesudah lulus dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada di Direktorat Jenderal Peternakan 1 Maret 1978 Pertama sebagai staf di Direktorat Bina Produksi kemudian ditugaskan di Bimas Ayam yang banyak ditempati oleh Staf Direktorat Bina Produksi. Waktu itu Bimas Ayam dipimpin pertama kali oleh Ir. Sabrani dari Balai Penelitian Ternak Ciawi. Burhani Rachman sejatinya dari Direktorat Produksi . Bimas Ayam adalah Proyek pemerintah untuk pengembangan ayam ras di Indonesia yang pertama kali sejak diselenggarakannya Pameran Unggas di Istana pada tahun 1973. Sebagai tindak lanjutnya dibentuklah Proyek Bimas (Bimbingan Massal) Ayam yang menjadi cikal bakal perkembangan ayam ras di Indonesia
Dari Bimas Ayam ke Eselon III dan PUTKATI
Cukup lama berkarier di Bimas Ayam akhirnya almarhum di promosikan sebagai salah satu eselon III di Direktorat Bina Program untuk menempati pos Kepala Sub Direktorat Kerjasama Program atau biasa orang menyebutnya sebagai KLN yaitu sebagai sub Direktorat yang memang ditugaskan menangani hubungan dengan luar negeri termasuk memberangkatkan staf yang akan tugas belajar dan melaksanakan pelatihan, menghadiri seminar, workshop dan sebagainya keluar negeri. Kepintarannya untuk tulis menulis dalam bahasa Inggris jualah yang akhirnya membawa almarhum diangkat jadi Pemimpin Proyek Pengembangan Usaha Tani Tani Ternak Kecil Terpadu di Kawasan Timur Indonesia (PUTKATI) bantuan IFAD- Bank Dunia sampai beliau pensiun 1 Juni 2000.
Beliau digantikan oleh Ir. Djoni Liano MSc sebagai Ka Subdit Kerjasama Program Dit. Bina Prrogram. Menurut Djoni, almarhum adalah sosok pribadi pekerja keras dan banyak menolong. Sudah tak terbilang staf dan pimpinan Direktorat Jenderal Peternakan yang telah dibantunya berangkat ke luar negeri dan memperlancar pengelolaan bantuan tehik atau loan dari berbagai donor luar negeri. Proyek PUTKATI itupun suatu prestasi sampai beberapa kali di perpanjang karena keberhasilannya mengembangkan ternak sistim bergulir dengan modified in kind. Memang sejak tahun 1980 an banyak proyek bantuan luar negeri dibidang peternakan dan kesehatan hewan . Sebut saja NTASP ( Nusa Tenggara Agriculture Services Protect) , Proyek Masyarakat Ekonomi Eropa, SESTADP (South East Sulawesi Agriculture Development Protect), Asian Development Bank Protect ( ADB ) dan banyak lagi bantuan tehnik kerjasama lainnya. Sehingga kemajuan peternakan Indonesia ditentukan juga sebagian dari proyek-proyek bantuan luar negeri. Banyak daerah di Indonesia yang tadinya miskin ternak kini jadi sentra produksi ternak.
Jenazah akan di solatkan jam 10.00 di Mesjid Palapa Pasar Minggu sebelum dimakamkan hari ini di TPU Jeruk Purut.
Pak Bur telah tiada, meninggalkan seluruh karya dan pengabdiannya kepada kita sekalian. Kepada istri, anak dan cucunya serta seluruh sanak sadonyo nya terutama kepada para sahabat dan teman sejawatnya dulu waktu aktif bekerja yang sekarang sudah purna tugas, kami iklaskan kepulanganmu menghadap Illahi Rabbi. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak disisiNya.
Selamat jalan Sahabat, cepat atau lambat kami akan menyusulmu kelak
Innalillahi wa Inna ilaihi Raji’un
Depok, 4 Desember 2021
M. Chairul Arifin