AGUSTUS 2023 : Deflasi dan Petani Surplus Kecuali Peternakan dan Kesehatan Hewan

drh M. Chairul Arifin

Bulan Agustus adalah bulan deflasi. BPS telah merilis Berita Resmi Statistik tanggal 1 September 2023 , yang menyebutkan bahwa selama Agustus 2023 (m to m) terjadi deflasi sebesar 0,02 persen sedangkan sebelumnya (Juli 2023) terjadi inflasi 0,21 persen. Secara tahunan inflasi Agustus 2023, sebesar 3,27 persen yang tipis lebih tinggi dibanding Juli 2023 sebesar 3,08 persen namun lebih rendah dibandingkan Agustus 2022 secara tahunan (4, 69 persen).

Penyumbang utama deflasi Agustus 2023 (m to m) adalah kelompok makanan dan minuman dan tembakau dengan andil 0,07 persen dan secara tahunannya kelompok transportasi yang andilnya 1,18 persen. Sedangkan berdasarkan komoditas penyumbang terbesar terjadinya deflasi Agustus 2023 (m to m) adalah daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, ikan segar, bahan bakar rumah tangga, transportasi angkutan udara dan kacang panjang. Inflasi tahunannya yaitu bensin, beras, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah dan tarif angkutan kota.

Nilai Tukar Petani

Ditengah terjadinya deflasi yaitu penurunan harga selama Agustus 2023, pendapatan petani masih surplus. Artinya petani menerima lebih banyak dari yang dibayarkan. Ini ditunjukkan dari nilai Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian ( NTUP) yang positip. Nilai NTP Pertanian Agustus 2023 naik sebesar 1,09 persen yang didapat dari Index Terima nya sebesar 130,99 meningkat 1,08 dan index Bayarnya yang menurun 117,11 (-0, 01 persen) . Komoditas penyumbang naiknya NTP Pertanian adalah gabah, kelapa sawit, cabe rawit dan jagung dan komoditas penyumbang deflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, kacang panjang dan telur ayam ras.

Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,47 persen dan yang mengalami perubahan terdalam kali ini terjadi di provinsi Sumatera Selatan -1,32 persen.

NTUP sebagai koreksi terhadap NTP menunjukkan juga terjadinya kenaikan sebesar 1,03 persen, diperoleh dari kenaikan Index Terima (It) sebesar 130,99 disumbang oleh gabah, kelapa sawit. Peningkatan index Biaya Produksi dan Penambahan Modal ( BPPM) yang besarnya 116,38 disumbang oleh upah pemanenan, benih padi, bibit ayam ras pedaging dan jagung pipilan.

Berdasarkan sub sektor, NTP dan NTUP, Tanaman pangan masing masing naik 1,95 dan 1,83 persen, Hortikultura 0.52 dan 0,50 persen, Perkebunan 0,90 dan 0,89 persen. Catatan khusus untuk Peternakan dan Kesehatan Hewan, merupakan satu-satunya yang menurun yaitu -0,79 dan -0,85 persen

Untuk Perikanan naik NTP dan NTUP nya sebesar 0,16 dan 0,16 persen yang subsektornya Nelayan naik 0,11 dan 0,12 persen serta Pembudidaya Ikan naik 0,24 dan 0,23 persen.

Waspadai Harga Beras

BPS, telah mencatat pula perlunya waspada terhadap harga beras. Selama Agustus 2023 (year on year) beras adalah komoditi penyumbang inflasi tertinggi. Antisipasi semakin menciutnya lahan panen, degradasi dan fragmentasi lahan serta ancaman el Nino menyebabkan makin seretnya pasukan sehingga mendongkrak harganya hingga akhir tahun.

Sepanjang Januari-Agustus 2023, beras mengalami inflasi sebesar 7,99 persen yang lebih tinggi dari inflasi nasional pada periode yang sama yaitu 1,43 persen. 86 kota mengalami inflasi beras.

Menurut Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) pembicaraan dengan Vietnam, India dan Kamboja telah dilakukan untuk mengamankan ketersediaan beras Indonesia, katanya seusai Rapat Terbatas tentang inflasi hari Kamis, 31 Agustus 2023. Kewaspadaan terhadap pasokan beras diantisipasi mengingat masing-masing negara mengamankan dirinya dari ancaman el Nino dengan menghentikan ekspor komoditi pangannya.

Stunting dan protein hewani

Disisi lainnya kabar yang menggembirakan yaitu selain beras, keluarga yang memiliki anak tengkes yang berjumlah 1,4 juta, akan mendapatkan daging ayam sebanyak 1 kg dan 10 butir telur untuk setiap bulan pada periode Oktober-Desember 2023.

Berita ini tentu saja menyejukkan bagi peternak ayam karena produknya telah terjamin pasarnya dan berkontribusi penting untuk percepatan penanganan stunting di Indonesia.

Diharapkan hal ini menjadi solusi yang baik bagi peternak ayam rakyat mandiri melalui kegiatan bantuan yang diharapkan lebih adil dan transparan dalam pelaksanaannya.

Depok, 2 September 2023
M. Chairul Arifin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *