Naiknya harga DOC (Day Old Chick) pada level tertinggi Rp. 6.000 – Rp. 6.500 di tengah ketidakpastian harga ayam hidup pada saat periode panen selanjutnya, membuat GOPAN sebagai organisasi yang menaungi para peternak unggas nasional melakukan upaya untuk melindungi anggotanya. Upaya dimaksud antara lain dengan membuat surat kepada GPPU agar organisasi para perusahaan pembibitan unggas tersebut dapat menghimbau kepada anggotanya supaya harga DOC FS tidak lebih dari Rp. 5.000.
“Jika harga menjadi Rp. 5.000 itu menunjukkan bentuk empati untuk mendukung keberlangsungan usaha peternak mandiri,” demikian kurang lebih makna dari surat GOPAN ke GPPU.
Surat GOPAN yang ditanda tangani Ketua Umum Herry Dermawan dan Sekjen Sugeng Wahyudi menegaskan bahwa empati penuruan harga DOC FS ini diharapkan juga selalu diikuti dengan kualitas DOC FS yang berkualitas dan ketersedian yang cukup bagi peternak mandiri sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku.
Dikutip majalahinfovet.com, Rabu (3/6/2020) , Sekretaris Jenderal GOPAN, Sugeng Wahyudi , menyatakan pihaknya berharap surat permohonan tersebut segera mendapat feed back positif dari para stakeholder.
Sugeng mengemukakan harga DOC naik bersamaan dengan harga ayam, sangatlah memberatkan. Jika harga DOC mahal, bukan saja rasa was-was peternak yang belum terjamin bagus atau tidaknya di situasi pandemi saat ini.
Sugeng menambahkan, selain was-was, apabila kondisi ini masih berlangsung tentunya menjadi pukulan kerugian yang besar karena terjadi sedari Januari hingga April 2020.
“Mohon turunkan harga DOC agar kandang-kandang rakyat bisa terisi dan kelangsungan budidaya ayam tidak terhenti,” pungkasnya. (red) redaksi