Produksi daging ayam broiler telah mencapai 3 juta metrik ton pada 2016, dua kali lipat jika dibandingkan dengan produksi 10 tahun sebelumnya. “Konsumsi daging ayam telah mencapai 12 kg/kapita/tahun, dan telur telah mencapai 150 butir telur per kapita per tahun,” kata Pimpinan Sierad Produce Yunus Triyonggo dalam sebuah workshop yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) di Bogor (13/4). Yunus menambahkan, untuk memasok produksi daging ayam sebanyak itu, ditopang oleh produksi pakan sebanyak 16,9 juta ton pada periode yang sama, yang juga naik 100% dibandingkan dengan produksi 10 tahun sebelumnya.
Dalam sistem pendistribusiannya ke pabrik, agen, hingga ke ritel dan konsumen, sangat dibutuhkan adanya sistem logistik yang baik. Ia menjelaskan, logistik pada prinsipnya merupakan suatu proses yang terintegrasi dalam keseluruhan rantai perusahaan, sejak dari internal perusahaan, vendor, pelanggan, operator, dan lainnya. Logistik bertanggung jawab atas pergerakan produk dari pabrik sampai pengiriman di pelanggan. “Logistik bukan pengiriman dan penerimaan barang semata, namun juga lalu lintas dan sistem pergudangan,” tandas Yunus. 5 isu utama dalam sistem logistik yakni pemindahan produk, pemindahan informasi, waktu dan layanan, biaya, dan integrasi sistem logistik
Titik kritis sistem logistik dalam industri perunggasan yakni sejak dari transportasi telur tetas tetas dari breeding ke hatchery, transportasi DOC dari hathcery ke kandang budidaya, transportasi ayam hidup dari kandang budidaya ke rumah pemotongan hewan unggas (RPHU), hingga transportasi produk hasil RPHU ke distributor, ritel dan konsumen.
Adapun kompetensi yang dibutuhkan dalam sumber daya manusia yang bergerak di bidang logistik perunggasan yakni pengetahuan yang cukup tentang ternak unggas, pemahaman tentang karakter ayam, pengetahuan tentang prinsip kesejahteraan hewan, penguasaan tentang ketrampilan dalam menangani produk unggas selama proses pengiriman, selalu memperbaharui pengetahuan tentang teknologi, memfokuskan diri pada pelanggan, dan memahami tentang pengukuran indikator penilaian performa sistem logistik yang sedang dijalankan. Hal yang tak kalah pentingnya adalah, memiliki perencanaan dan koordinasi yang baik dalam tim kerja di lingkup sistem logistik perunggasan. Adi sumber: Poultry Indonesia | editor: david