Ketua Umum PB ISPI Harapkan Sinergisme Untuk Membangun Peternakan

“Kita harus menyadari bahwa adanya pandemi Covid 19 ini, tidak ada jalan lain kita harus berjuang bersama di masing masing komoditi, kita harus bergandengan tangan dalam mengatasi masa pandemi ini. Oleh karena itu perlu sesegera mungkin mengatasi masalah tentang akurasi data kita,” demikian diungkapkan Ketua Umum PB ISPI Didiek Purwanto dalam acara HalalBihalal asosiasi peternakan dan kesehatan hewan.

Halal bihalal dilakukan secara online melalui aplikasi zoom, diselenggarakan oleh Forum Media Peternakan (FORMAT), Selasa 23 Juni jam 9.30-13.00, lebih lama satu jam dibanding rencana. Halbil menghadirkan 17 Pimpinan asosiasi peternakan dan kesehatan hewan, dengan jumlah peserta 130an orang dari berbagai daerah. Dari pihak pemerintah, hadir Dirjen PKH Ketut Diarmita didampingi oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Sugiono dan Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjaturasa. Adapun pimpinan asosiasi yang hadir antara lain ketua Umum FMPI Don P Utoyo, Ketua Umum GPPU Achmad Dawami, Ketua Umum GPMT Desianto B Utomo, Ketua Umum ASOHI Irawati fari, Ketua Harian Pinsar Eddy Wahyudin, Ketua Umum PB ISPI yang juga Ketua Dewan Gapuspindo Didiek Purwanto, Ketua Umum PB PDHI drh Muhammad Munawaroh, Ketua umum Himpula Ade M Zulkarnain,

Pimpinan asosiasi non unggas antara lain Ketua Umum PPSKI Teguh Boediyana, Ketua Umum HPDKI Yudi Guntara Noor, Ketua Umum AMI Sauland Sinaga dan lain-lain. Acara dipandu oleh penasehat Format Bambang Suharno dan Ketua Format Suhadi Purnomo

Didiek menambahkan, sering sekali data itu berbeda jauh antara satu dengan yang lain. Hal ini berpotensi membuat keputusan tidak tepat.

“Ketika transparansi itu dijalankan, maka regulasi akan sesuai dengan kondisi lapangan yang sesungguhnya. Regulasi yang benar dengan situasi lapangan juga harus dikawal dengan benar, tambah Didiek.

Didiek menegaskan perlunya sinergisme dengan semuanya untuk membuat arah peternakan itu akan dibawa kemana. Biarkan regulasi itu harus sustain. Jangan sampai regulasi itu satu tahun sudah berganti lagi. Tiga pilar yatu akademisi, bisnis , government harus disinergikan untuk mengangani masalah saat ini.

Saya berkeyakinan bahwa indonesia gemah ripah loh jinawi, seharusnya dengan sumber daya yang ada ini kita semua mampu mengatasi masalah apapun tidak terkecuali pandemi jika semua terjalin sinergi.

“Kalau ita tidak tanggap maka akan tergilas oleh pasar luar negeri,” ujar Didiek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *