Mengenang Sejenak Sahabat Djodi Achmad Hussain Soeparto, yang Telah Berpulang

Kalau sudah suratan takdir, tak seorangpun dapat mencegah datangnya ajal yang tak terduga.. Ini di alami oleh sahabat, teman akrab kita Ir. Djodi Achmad Hussain Soeparto MM yang tiba tiba sesudah mengaji ba’da Subuh pagi ini meninggal dunia dengan tenang.dalam usia 71 tahun. Sesudah mengaji p Djodi langsung mengeluh sakit didada kepada sang istri Rini dan langsung lemas. Rini istrinya mencoba membangunkannya tetapi Allah SWT memang sudah berkehendak untuk memanggilnya sehingga p Djodi menghemnuskan nafas terakhirnya di hadapan istri tercintanya , pagi hari ini tanggal 16 Oktober 2022. Serangan jantung tiba tiba menyerang tubuhnya yang tak kuasa ditangkalnya.

Tidak ada firasat apapun bahwa almarhum akan meninggal kata Rini kepada saya. Malahan sehari sebelumnya masih aktif mengajar memberi kuliah kepada para mahasiswa nya di IPMI , sebuah Perguruan Tinggi di bilangan Lenteng dekat Pasar Minggu. Mata kuliah yang almarhum ampu adalah Manajemen Pemasaran. Sehari sebelum dia aktif mengajar, malahan almarhum berkunjung ke Purwokerto bertemu dan mengunjungi bekas sahabatnya Dr. A.Shodiq yang menjadi Rektor Universitas Jenderal Soedirman. Almarhum minta foto bersama kata Rini sambil terisak isak Maafkan Mas Djodi ya Mas katanya sambil sesenggukan di ujung telepon.

Ir. Djodi Achmad Hussain Soeparto MM adalah pria kelahiran Semarang, 9 Januari 1951. Lulusan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Menempub kulia di Australia di Post Graduate Schooll.James Cook University,se Angkatan dengan saya dan Djoni Liano serta sebagian anggota Grup WA, MIT, yaitu Masyarakat Indonesis Townsvile .Meniti karier di Direktorat Jenderal Peternakan, dengan terlebih dahulu menjadi CPNS 1 Maret 1980. Lama bertugas sebagai sebagai staf di Kendari Sulawesi.Tenggara pada SESTADP suatu proyek bantuan Bank Dunia untuk. daerah transmigrasi yang membantu mengembangkan peternakan sapi,. Kemudian beliau ditarik ke kantor pusat Direktorat Jenderal Peternakan.

Di tempat ini, almarhum menurut penuturan H. Kosim Abdullah mantan Kepala Bagian Kepegawaian, pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan dan kemudian di promosikan menjadi pejabat eselon ii b mengepalai salah satu Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Perbukitan di Balai Besar Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan di Baturraden, Jawa Tengah..

Memasuki masa pensiun, almarhum mengisinya dengan mengajar mengampu mata kuliah Marketing di Fakultas Ekonomi di Institut IPMI di bilangan Lenteng Jakarta Selatan. Sosok gagah, ganteng mirip pria bule ini ternyata sangat santun, mudah diajak bicara dan berbicara pelan, sopan, tidak pernah marah sedikitpun sehingga semua orang baik yang lebih senior dan yunior selalu memanggilnya dengan Mas Djodi.

Kami, bersama P Abubakar, Ibu Iche, ibu Rini Subekti yang kebetulan rumah berdekatan dengan rumah almarhum dulu di Komplek Departemen Koperasi di Jl Radar AURI sangat akrab. Merasa senasib sepenanggungan. Sama menderita waktu awal menjadi PNS di Ditjen Peternakan tahun 1983-an. Sama-sama ikut bis Jemputan atau ikut omprengan pulang pergi ke kantor. Jemputan dengan berkumpul bersama di Komplek AURI mengompreng mobil jenis Suzuki atau Toyota yang dimiliki oleh karyawan yang kebetulan berkantor di seputaran gedung Salemba Raya 16. Suka duka pernah sama sama dialami oleh kami, sebelum kantor Salemba terbaksr di tahun 1996.

Diberitakan pula bahwa kantor Ditjen Peternakan waktu itu terbakar ludes oleh aksi KUDATULI. Kantor kami dalam pengungsian diberitakan oleh berbagai media waktu itu. Karena masing-.masing unit kerjanya terpaksa bertebaran di sekitar gedung kantor pusat Departemen Pertanian. Saya ingat benar selama beberapa bulan Dit. Bina Program waktu itu berkantor di ruang rapat Gedung A lantai 3 nomer 330, yang disulap mirip kantor kelurahan.

Pada waktu itulah p Djodi mewakilin bagian keuangan bersama saya di bagian Bina Program menjadi dapur untuk menggodok seluruh pengadaan alat dari mebiler sampai komputer yang ludes terbakar. Ibu Ir. Elmi Sarlis dan Bapak Drh. Sridadi selaku Sekedtaris dan Direktur Bina Program yang berjasa untuk mengganti seluruh peralatan yang terbakar habis waktu itu, melalui dana APBN. Sampai sekarang sebagian peralatan itu masih terpakai dengan baik.

P Djodi, hidupmu yang penuh pengabdian terhadap keluarga dan negara. Bahkan sampai usia pensiun telah kau dedikasikan dengan berbagi ilmu yang bermanfaat tidak saja kepada murid mahasiswamu tetapi juga untuk negara. Sudah suratan takdir engkau dipundut lebih dulu.

Selamat jalan sahabat. Kelak kita akan bertemu jua pada waktunya. kami merasa kehilangan yang besar atas kepergianmu terutama Rini istrimu dan Agam dan Firman serta dua orang cucu., dan sanak famili.

Dimakamkan hari ini ba’da Dzuhur di TPU Menteng Pulo. Rumah duka Jl Sederhana Vi No 102, Komplek KPAD Cijantung, Jakarta Timur

Depok, 16 Oktober 2922
Sahabatmu,
M.Chairul Arifin

One thought on “Mengenang Sejenak Sahabat Djodi Achmad Hussain Soeparto, yang Telah Berpulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *