Industri perunggasan adalah tumpuan sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Selain karena budaya dan agama yang tidak membatasi konsumsi produk unggas, produk unggas adalah sumber protein hewani termurah dibandingkan dengan protein hewani lainnya. Selain penyedia pangan dan protein, perunggasan juga berperan sebagai sumber penggerak dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
Meski demikian, bisnis perunggasan di Indonesia menghadapi tantangan yang tidak sedikit, mulai dari keberpihakan kebijakan pemerintah pada industri perunggasan yang masih belum maksimal serta persepsi konsumen dan masyarakat terhadap produk unggas yang tidak semuanya bagus. Kebijakan pemerintah terhadap industri perunggasan masih dianggap berat sebelah, sehingga mengakibatkan perunggasan nasional harus membayar biaya pakan yang tinggi akibat pembatasan impor bahan baku pakan, khususnya jagung dan bahan pakan lainnya. Hal ini mengakibatkan industri perunggasan nasional kalah bersaing dengan negara lain dalam lingkup ASEAN. Sementara di sisi lain, industri perunggasan dihadapkan pada pertumbuhan konsumsi produk unggas yang stagnan, walaupun tingkat konsumsi protein masih sangat rendah.
Selain dari sisi kebijakan dan konsumen, industri perunggasan nasional tidak dapat dilepaskan dari karakter industri perunggasan global yang cenderung terkonsolidasi. Konsolidasi industri perunggasan bisa menjadi jawaban, atas efisiensi dan pengurangan resiko bisnis. Konsulidasi ini, dilihat oleh beberapa pelaku termasuk pemerintah sebagai sesuatu yang tidak sejalan dengan arah kebijakan popolis dan berkeadilan, sehingga dilema untuk penerapan pemerataan dan keadilan dapat mengakibatkan ketidakefisiensinya industri perunggasan.
Kondisi pandemi Covid-19 menciptakan perubahan (disruption) pada beberapa sektor termasuk sektor perunggasan. Seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang harga komoditas, khususnya komoditas pakan sebagai komponen biaya terbesar dalam industri perunggasan. Gambaran perunggasan global dan pengaruh pandemi serta prediksi ke depan dengan industri perunggasan, serta pemikiran tentang peran industri perunggasan nasional, dalam kaitannya dengan ketangguhan sebagai penyedia protein hewani serta penyedia lapangan kerja dan kesempatan kerja yang berkeadilan.
Hal ini menjadi dasar, Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), mengambil peran lebih dalam perubahan ini, untuk membangun perunggasan yang maju, efisien dan berkeadilan.
Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), serta didukung sepenuhnya oleh Nutricell, akan menyelenggarakan Online Seminar, dengan tajuk Nutricell Business Forum: Science and Art in Poultry Business. Seminar ini digelar dalam rangka Dies Natalis IPB University ke-58 dan Ulang Tahun Nutricell ke-6, pada:
Jumat, 10 September 2021
Jam 13:30 – 17:00 WIB
Seminar ini terbuka untuk umum, Anggota ISPI, pelaku bisnis perunggasan dan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di tingkat nasional maupun daerah.
Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran industri perunggasan pada saat ini, khususnya pengaruh kondisi pendemi Covid-19 terhadap perilaku konsumen produk unggas dan pelaku bisnis perunggasan, serta peluang dan ancaman yang akan terjadi dalam industri perunggasan.
Seminar ini akan mengadirkan tiga pembicara, yaitu
- Martijn De Coqc; CEO dan Pendiri MDC FeedConsulting, Belanda. Yang akan memberikan materi “Commodity Market Analysis”. Dalam kesempatan ini, Martijn akan memberikan presentasi tentang perkembangan harga komoditas pakan, peningkatan harga logistic selama pandemi, serta gambaran forecast tentang harga dan kondisi peternakan secara global.
- Pierre Domps; Director Business Development and Marketing Asia. ADM Animal Nutrition, yang akan membawakan topik “Science and Art of Poultry Industry Around The World”. Peirre Domps akan memberikan gambaran tentang industri perunggasan di negara dengan sistem ekonomi yang berbeda, seperti Eropa, Amerika serta China, Eropa Timur dan lainnya.
- Eko Putro Sandjojo, BSc., MBA, akan memberikan materi “Perunggasan Indonesia Menuju Ketangguhan dan Keadilan”. Eko Sandjojo adalah tokoh perunggasan, pernah memegang pucuk pimpinan perusahaan integrator, serta pernah menjadi anggota Kabinet Kerja tahun 2014 – 2019, sebagai Menteri Desa dan Transmigrasi.
Seminar ini dilakukan melalui media Zoom Meeting dengan agenda sebagai berikut:
13:00 : Zoom Dibuka
13:30 – 13:40 : Pengantar dari Nutricell
13:45 – 14:00 : Pembukaan oleh Ketua Umun PB ISPI
14:00 – 14:45 : Martijn De Coqc : Commodity Market Analysis
14:45 – 15:30 : Pierre Domps : Science and Art of Global Poultry Industry
15:30 – 16:15 : Eko Putro Sandjojo : Indonesian Poultry Industry and Its Role for Sustainability of
Protein Supply
16:15 – 16:45 : Tanya Jawab
16:45 – 17:00 : Penutup oleh Bapak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
17:00 : Zoom ditutup
Demikian Term of Reference ini kami sampaikan, sebagai panduan acara tersebut di atas.