Sukseskan HATN dan Peduli Peternak: Kafapet Unsoed Selenggarakan Gerakan Berbagi Telur

Keluarga Alumni Fapet Unsoed Daerah Istimewa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sukabumi, Cianjur dan sekitarnya (dikenal dengan sebutan Kafapet Unsoed DIJ) sukses melaksanakan gerakan berbagi telur dalam rangka memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) yang jatuh pada 15 Oktober. Sejumlah 2.502 paket telur (setara 50.000 butir telur) dibeli dari peternak dengan dana sumbangan anggota terdistribusi ke semua witalah Jabodetabeksuci. “Kami melakukan Gerakan Berbagi Telur sebagai wujud kepedulian kami terhadap masalah yang sedang terjadi di masyarakat karena dampak pandemi dan juga masalah jatuhnya harga telur yang dihadapi oleh para peternak, “ Ungkap Yudhi Akhmadi Ketua Kafapet DIJ, sebagaimana dikutip kafapet-unsoed.com.

Bendahara Kafapet DIJ Sri Anna Suryaningsih dan Ketua Panitia Puji Astuti menambahkan, “Antusiasme alumni untuk berdonasi sangat luar biasa, gerakan ini bukan hanya disambut baik oleh para alumni di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sukabumi dan Cianjur namun juga seluruh alumni yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia”. Diceritakan, awalnya target pengumpulan donasi ini hanya sekitar 1.000 paket (1000 kg), namun alumni Fapet Unsoed sangat antusias sehingga akhirnya terkumpul sejumlah 2.502 paket donasi telur. “Dana donasi tersebut kami manfaatkan untuk membeli telur dari para peternak ayam petelur dengan harga pasar yang wajar.”, ujar Puji.

Acara pembagian telur ayam yang belakangan juga ditambah dengan karkas ayam broiler dilaksanakan pada 15-22 Oktober 2021 dengan sasaran ke para siswa TK, SD, Panti Asuhan, Pesantren dan masyarakat dhuafa di tujuh wilayah Jabodetabeksuci. Acara Gerakqn berbagi telur ditandai dengan acara sunatan masal 50 orang anak anak di Sekolah Alam anak anak pemulung TPA Bantargebang Bekasi yang dikelola oleh Yayasan Tunas Mulia pimpinan Nadam Dwi Subekti, alumni Fapet Unsoed angkatan 1988.

Pembagian di tujuh wilayah yang menjadi sasaran kegiatan berbagi telur dipimpin oleh koordinator yaitu Akbar Kresnamargi (wilayah Jakarta), Zanuar (wilayah Bogor), Faris Haikal (wilayah Depok), Yogi SM (wilayah Tangerang), Nadam Dwi Subekti (wilayah Bekasi), Isti Riswandani (wilayah Sukabumi) dan Afif Darmawan (Wilayah Cianjur).

Masyarakat sekitar wilayah pembagian telur sangat antusias untuk membantu gerakan ini. Di wilayah Bogor, ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar posko untuk wilayah Bogor bahkan Kepala Desa beserta jajarannya terlibat langsung mulai persiapan sampai hari pembagian. “Kami disambut dengan luar biasa oleh masyarakat dan perangkat desa serta pengurus yayasan pada saat pembagian telur“, kata Zanuar.

Di Sukabumi, KH Fajar Laksana pimpinan Pondok Pesantren Al Fath juga secara khusus menyambut kehadiran para alumni untuk menyerahkan paket telur dan karkas ayam. Pondok Pesantren Al Fath merupakan lokasi pertama gerakan berbagi telur untuk wilayah Sukabumi. Isti Riswandani sangat bersyukur karena masing-masing wilayah Sukabumi memiliki cerita gembira dari masyarakat penerima donasi dalam Gerakan Berbagi Telur ini. Dijelaskan oleh Isti, “Ini adalah sebuah langkah luar biasa. Alumni bahu membahu berdonasi dan terjun langsung dalam pembagian telur”. Kesuksesan Kafapet DIJ membagikan 50.000 butir telur mendapat dukungan penuh dari Dewan Penasehat Organisasi (DPO), Menurut Roni Fadilah salah satu anggota DPO Kafapet DIJ menyatakan “Gerakan berbagi telur ini merupakan gerakan kecil tetapi berdampak besar dalam mengkampanyekan gizi asal produk peternakan dan membantu peternak telur yang tengah mengalami kerugian besar karena harga telur jauh dari harga pokok produksi”.

Herdadi peternak petelur asal Bogor mengemukakan, “Gerakan berbagi telur yang dilakukan oleh Kafapet Unsoed sedikit membatu kami sebagai peternak kecil, Kafapet membeli telur langsung dari peternak dengan harga layak”, ujar Herdadi

Kampus Fakultas Peternakan sangat mendukung sekaligus memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Alumni. “Kami menyambut baik kegiatan berbagi telur dan karkas yg dilakukan oleh Keluarga Alumni, ke depan pihak kampus akan selalu support setiap kegiatan positif yg dilakukan Alumni”, kata Dekan Fapet Unsoed Dr. Triana Setyawardani. Support dari kampus dibuktikan dengan diutusnya 4 Dosen Fakultas Peternakan Unsoed yaitu Nunung Noor Hidayat; Agus Susanto; Imbang Haryoko dan Abdhuha Nurus Syamsi untuk menghadiri Kajian Rutin Kafapet DIJ bersamaan dengan gerakan berbagi telur di Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia.

Dilanjutkan  Ciayumajakuning

Tak mau ketinggalan dengan sukses di Jabodetabeksuci, Keluarga Alumni Fapet Unsoed Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) menyusul kegiatan serupa dengan melaksanakan aksi kampanye gizi dan berbagi 9.000 butir telur. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 30-31 Oktober 2021. Dwi Sulistyo Permadi sebagai Ketua Kafapet Ciayumajakuning menyampaikan, kampanye gizi dan berbagi telur ini ditargetkan untuk beberapa sekolah, pondok pesantren dan rumah dhuafa.

Kegiatan di Ciayumajakuning Mengusung tema “Sehat dan Cerdas dengan Protein Hewani”. Menurut Dwi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi tubuh terutama protein asal ternak. “Anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup, salah satunya protein hewani. Produk peternakan, salah satunya telur, bisa menjadi sumber protein hewani yang murah, mudah didapat dan disukai anak-anak”, ujar Dwi saat memberikan sambutan di hadapan siswa dan orang tua.

Roni Fadilah, Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) Kafapet DIJ yang juga pengurus ISPI Jabar II berharap kegiatan ini dapat ditiru oleh Kafapet wilayah lain dan juga para sarjana peternakan dimanapun berada. Karena jika banyak kalangan terlibat dalam gerakan sejenis ini, akan sangat membantu situasi peternakan unggas yang sedang terpuruk dan juga berkontribusi dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya gizi proteisn asal unggas yang berkualitas dan harga terjangkau.

“Masyarakat banyak yang kurang menyadari bahwa harga sebutir telur itu setara dengan sebatang rokok, bahkan di Jakarta sama dengan harga krupuk. Konsumsi rokok di Indonesia sangat tinggi sekitar 1300 batang per orang per tahun, sedangkan konsumsi telur hanya 130an butir per orang per tahun. Ini menunjukkan bahwa perlu upaya lebih serius dalam meningkatkan konsumsi ayam dan telur,” ujar Roni.***

Penulis : Bambang suharno

sumber : Kafapet-unsoed.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *