Victor Selamet: Dari Calon Bupati Banting Stir Jadi Peternak Babi Profesional

Disusun oleh: drh M. Chairul Arifin

Dua kali gagal menjadi Bupati di Manggarai, Flores, di tempat tanah kelahirannya, Victor Selamet tidak pantang menyerah tetapi dia lalu banting stir menjadi seorang peternak babi. Kapok menjalankan berbagai upaya untuk menjadi calon bupati yang sudah menguras tenaga, pikiran dan tentu saja materi serta melawan berbagai intrik yang harus dihadapinya dari calon lawannya yang menyebabkan jadi beban lahir batin sewaktu mencalonkan dirinya jadi bupati di kampung halamannya. Itu beberapa hal yang diceritakannya kepada saya selaku salah sahabatnya

Perjalanan Karier

Victor semula adalah pejabat karier di Ditjen Peternakan. Pernah menjadi staf Nusa Tenggara Agriculture Service Project, suatu proyek bantuan luar negeri dibawah Ditjen Peternakan waktu itu, kemudian dipindah ke pusat dan berkarier di Ditjen Peternakan di Direktorat Budidaya, khususnya menangani pelaksanaan Inseminasi Buatan atau IB pada ternak besar di Indonesia. Pernah menjadi Pimpinan Proyek Pengembangan Usaha Tani Ternak Kecil di Indonesia Timur (PUTKATI) suatu proyek bantuan IFAD-Bank Dunia yang mengintegrasikan antara usaha tanaman dengan ternak sapi sebagai komponen utamanya. Menjelang pensiun di tahun 2011-2015, kemudian dia dipercaya sebagai “Komandan” Program Swasembada Daging Sapi, yang saat itu menjadi ikonnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Inilah yang jadi akhir karier sebagai Aparatur Sipil Negara.

Gagal jadi Bupati

Selepas pensiun di akhir 2015 dengan idealisme tinggi Victor Selamet, berniat mencalonkan diri sebagai Bupati di kampung halamannya di Kabupaten Manggarai, Flores, sekalian mengabdi di tanah kelahiran . Segala persiapan telah dilakukan sebagai Calon Bupati dari sejak menggalang dukungan baik di tingkat pusat maupun di tanah Flores berikut dukungan para sponsor yang bersedia. Tetapi apa lacur , saat pemungutan suara dilakukan ternyata dukungan lebih banyak kepada para calon petahana dan calon yang lebih dahulu mengakar di masyarakat setempat. Victor kalah telak dan berbagai strategi yang telah dilakukan kandas sudah tidak berhasil.

Banting Setir

Kapok ? Bagi Victor tidak. Selanjutnya 5 tahun kemudian mencalonkan diri lagi jadi Bupati dengan strategi baru tidak melawan petahana, tetapi dengan wakil petahana dan calon lainnya. Berhasilkah Victor ? Upaya mencapai kursi Bupati ternyata tidak berhasil juga, dan impian menjadi Bapak Bupati harus terkubur lagi dalam-dalam. Disini Victor lantas kapok seperti diawal tulisan ini dan berpikiran tidak lagi menjadi birokrat. Dia lalu bermunajat untuk banting setir menjadi seorang peternak babi yang memang komoditas babi menjadi salah satu andalan pulau Flores.

Segala ilmu yang dia peroleh sejak kuliah di Akademi Farming Semarang lanjut ke Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang dan pengalaman bekerja di Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, membuka wawasan baru untuk menjadi peternak babi yang profesional. Pernah pada beberapa kali kesempatan di Jakarta, Victor tidak malu malu bertanya kepada para sahabatnya yang ahli babi tentang tehnik yang baik beternak babi. Akhirnya bermodalkan sisa-sisa hartanya yang tidak seberapa dia mulai beternak babi dengan membeli 12 ekor bibit Yorkshire dan Duroc di Solo dan membawanya sendiri ke Manggarai, untuk memulai usaha peternakan babinya. Peternakan babinya didirikan dengan nama CV. Rambu Tedeng yang artinya Bunga Jagung yang senantiasa berbunga terus menerus, dari bahasa Manggarai.

Hambatan awal selalu ada. Sikap sinisme sebagian kalangan terhadap usahanya terjadi. Victor bergeming, dan tidak menghiraukan omongan orang yang sinis dan skeptis. Di tahun 2018 usaha peternakan babi yang dimulai dengan 12 ekor bibit yang dibawanya dari Solo telah berkembang menjadi usaha budidaya babi starter, grower dan finisher. Telah banyak hasil penjualan babi kepada masyarakat lokal. Dengan mengawin silangkan dengan jenis babi lokal, kini telah berkembang menjadi paling sedikit 300 ekor babi yang dipeliharanya.

Peternakan Babi Terpadu

Berbekal ilmu S2 bidang Marketing yang digondolnya di Jakarta, mulai diterapkannya konsep agribisnis terpadu-terintegrasi dari sejak hulu (bibit, usaha pakan), dengan usaha budidayanya. Kemudian impiannya untuk berbasis sumberdaya lokal didirikanlah pabrik pakan babi yang tidak saja untuk keperluan peternakannya sendiri tetapi juga untuk masyarakat peternak babi lainnya. Jagung dan dedak berasal dari sumberdaya lokal,hanya kedelai terpaksa impor.

Rupanya usaha pakan ini menarik perhatian Gubernur NTT, Victor Laiskodat yang memintanya agar membuat rancang bangun usaha pabrik pakan babi untuk propinsi NTT yang secara serius mengunjungi peternakannya, terbang dari Kupang ke Manggarai

Tidak puas dengan usahanya yang bergerak di segmen hulu dan budidaya, maka Victor berpikir keras untuk melakukan usaha ke hilir yaitu pengolahan daging babinya. Pengolahan daging ini melahirkan Sei Babi yang kemudian dikemas dalam vacuum flash dalam plastik sehingga tahan lama dan dapat dikirim antar kota dan antar propinsi. Jadi di segmen hilir telah pula dilakukan pengolahan.

Manggarai adalah salah satu tujuan utama pariwisata Indonesia, Labuhan Bajo dengan wisata alam komodo. Posisi ini memaksa Victor untuk memanfaatkan peluang nya sebagai Daerah Tujuan Wisata Super Prioritas ( DTWSP). Maka Victor memanfaatkan peluang ini dengan mendirikan restorant dan cafe berkelas untuk para wisatawan asing dan domestik untuk mencicipi sei babi RambuTedeng yang sudah mulai terkenal selai makanan olahan lainnya. Menurut Victor Manggarai itu merupakan daerah persinggahan ketempat lainnya di Flores seperti Danau Kelimutu dan Way Rebo yang sudah terkenal itu. Sehingga tinggal membentuk jaringan pasar produk produk peternakannya. Banyak sudah wisatawan asing yang sudah menikmati produknya. Bahkan produk sei babinya sudah mencapai kota Surabaya dan Jakarta. Jadi komplitlah sudah ilmu yang didapatnya yaitu agribisnis peternakan terintegrasi terpadu dari sejak hulu, budidaya, pengolahan dan pemasaran

Ingin rasanya menikmati jerih payah Ir. Victor Selamet MM. Saya dan seluruh sahabat sahabatnya saling berdoa untuk kesuksesan masing masing. Sosok Victor adalah contoh keberhasilan dari seorang pensiunan birokrat, calon Bupati yang banting setir menjadi seorang pengusaha agribisnis peternakan saat ini.

Depok, Akhir November 2021
M. Chairul Arifin

One thought on “Victor Selamet: Dari Calon Bupati Banting Stir Jadi Peternak Babi Profesional

  1. Selamat siang, sy bisa minta alamat e-mail atau nomor kontak pak Ir.Victor Selamet, sy ingin menjajaki kolaborasi dgn peternakan beliau utk kebutuhan pasokan ke kab.manggarai barat, flores.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *