TEBARKAN SEMANGAT, ISPI MENGABDI UNTUK NEGERI

Oleh: Triastuti Andajani, National Progam Manager IP2FC

Melalui Program Perbaikan Sapi Betina Produktif atau Improvement Program for Productive Female Cattle (IP2FC), anggota ISPI terus bersemangat melakukan pengabdian masyarakat di 5 Provinsi (Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Program IP2FC melibatkan secara aktif 30 orang anggota ISPI (ISPIers) mulai tingkat pusat sampai daerah yang bekerja dalam struktur Program sebagai tingkat pusat (PMO), coordinator Provinsi (PMU), pelaksana Kabupaten/Kota (Satgas) dan Counterpart selaku pendamping dari Pemerintah (Pusat dan Provinsi). Mereka bertugas melaksanakan seluruh kegiatan, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta melakukan pendampingan secara intensif kepada peternak sebagai kontribusi profesional Sarjana Peternakan dan pengabdiannya kepada masyararakat.

Secara program, IP2FC dalam kurun waktu 7 bulan masa kerjanya sejak November 2019 telah banyak melakukan kegiatan dan memperlihatkan kinerjanya secara nyata untuk peternak sapi potong Brahman Cross di 5 Provinsi. Sebanyak 23 kelompok ternak, 13 diantaranya merupakan kelompok focus farm yang merupakan sasaran utama pemberdayaan IP2FC telah mendapatkan serangkaian bimbingan dan pendampingan serta bantuan fisik dari Program IP2FC.

Bimbingan teknis yang dilaksanakan melalui pelatihan peternak telah dilakukan pada akhir Januari sampai pertengahan Februari 2020 mampu merubah secara nyata pemahaman peternak tentang manajemen pemeliharaan sapi Brahman Cross yang baik dan benar, mulai aspek pakan dan minum, proses pembiakan dan reproduksi, kebersihan serta masalah yang terkait dengan Kesehatan hewan yang secara sederhana dan operasional mudah diaplikasikan di tingkat peternak sehingga merubah secara signifikan cara dan pemikiran mereka tentang beternak sapi Brahman Cross. Hal ini juga meningkatkan aplikasi prinsip kesejahteraan ternak di kandang masing-masing. Bimbingan teknis ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu di Balai Besar Pelatihan Peternakan BBPP Songgoriti, Batu, Malang (Jawa Timur), Balai Pelatihan Peternakan dan Ketahanan Pangan, Cikole (Jawa Barat), Balai Pelatihan Peternakan dan Keswan UPTD BPTSD Payakumbuh (Sumatera Barat), SMK Gandapura, Bireun, (Aceh), dan di 3 aula Dinas Kabupaten Pati, Semarang, Banjarnegara (Jawa Tengah). Peserta Bimtek berjumlah 213 peternak sapi Brahman Cross dari 79 kelompok dan juga melibatkan staf dari 6 UPTD.

Untuk memastikan pencapaian kinerja Program, maka Program IP2FC secara riil membantu kelompok peternak dengan bantuan agroinput sesuai kebutuhan. Program ini telah mendistribusikan lebih dari 70 ribu bibit rumput (gajah, odot, packchong) dan legume indigofera yang ditanam pada 8,9 ha lahan, lebih dari 48 ton pakan konsentrat, sekitar 50 ton rumput segar, membangun tangki air agar ternak dapat mengakses air minum secara ad-libitum, 7 unit chopper, 63 buah drum dan 105 meter plastic serta sekitar 20 ton bahan baku yang ditujukan untuk pembuatan silase serta bantuan vitamin mineral dan obat-obatan ternak. Semua bantuan diatas dimaksudkan untuk membantu peternak meningkatkan kondisi BCS sapi Brahman Cross yang ada di kelompoknya sehingga tidak terjadi lagi kematian akibat mal-nutrisi dan penyakit. Selain beberapa jenis bantuan lain juga dilakukan seperti membuat kandang jepit, memperbaiki bak pakan minum dan membuat gudang pakan.

Selama program berjalan, pencapaian kinerja terus di monitor dan di evaluasi, masalah dicarikan solusi dan keharmonisan dengan instansi terkait selalu dijaga dan dikuatkan. Hasil kerja nyata dari seluruh ISPIers pada Program IP2FC membuahkan hasil yang sungguh membanggakan. Kinerja pertama adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak sasaran Program yang secara signifikan terlihat dari perubahan pola berpikir tentang pengelolaan sapi yang baik dan benar serta peningkatan aplikasi prinsip-prinsip kesejahteraan ternak. Kinerja kedua, secara kuantitatif terukur dengan adanya peningkatan kondisi betina produktif (dara siap kawin dan induk) dari yang awalnya kondisi BCS yang kurang baik (BCS 1-2) tercatat sekitar 38% saat ini sudah tinggal 7% saja, artinya ternak yang dipelihara kelompok sudah memiliki BCS ideal (BCS 3-4) untuk dilakukan perkawinan dan diharapkan segera dapat bunting. Kinerja ketiga, angka kematian betina produktif yang awal November tercatat 5,2%, saat ini nol % artinya tidak ada lagi kasus kematian akibat mal-nutrisi atau penyakit.

Program IP2FC mencatat dampak positif dari semua kegiatan yang dilaksanakan, antara lain adanya peningkatan kebuntingan cukup baik di beberapa kelompok misalnya di kelompok Mekar Mulya Kabupaten Bandung Barat dan Kelompok Cadas Sari di Kabupaten Subang dapat mencapai lebih dari 70% induk bunting dan kematian nol persen. Oleh sebab itu kepada kelompok tersebut diberikan penghargaan oleh IP2FC dan ISPI berupa piagam penghargaan dan hadiah sapi calon bibit kepada kedua kelompok serta sertifikat kepada para petugas teknis pendmaping dari Dinas Kabupaten. Acara penyerahan penghargaan diselenggarakan di kelompok Mekar Mulya, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada tanggal 23 Juni 2020. Selain acara penyerahan penghargaan sekaligus dilaksanakan dialog peternak dengan seorang pengusaha sapi yang sukses yaitu kang Ferry Kusmawan (KSI) untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada peternak untuk lebih giat melakukan pemeliharaan sapi-sapinya agar usaha nya lebih baik dan sukses. Dialog difasilitasi oleh pak Yeka Fatika dari PATAKA.

Masih banyak yang dapat diabdikan oleh seluruh professional peternakan yang tergabung dalam ISPI yang secara riil dapat membantu peternak di seluruh Indonesia, oleh karenanya harapan peternak yang telah didampingi oleh IP2FC kiranya dapat terus dilakukan oleh IPSIers dimanapun berada. Tetapkan hati untuk mengabdi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *