Dirjen PKH Dr Ir Nasrullah MSc menjelaskan empat program terobosan di webinar Forum Diskusi Publik bertajuk Menghadapi Resesi Ekonomi yang diselenggarakan oleh PATAKA (Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi), Jumat (4/9/20) .
Webinar diikuti sekitar 40an peserta dari kalangan pemerintah dan pelaku usaha peternakan, dipandu oleh pimpinan Pataka Yeka Hendra Fatika, menghadirkan Dirjen PKH Nasrullah dan Dekan Fapet UGM Prof Ali Agus.
Dalam makalah berjudul Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak , Dirjen menguraikan 4 program terobosan Kementan di bidang peternakan yaitu program super prioritas 1.000 desa sapi, pengembangan korporasi/kawasan komoditas, program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan), dan pengembangan produk ekspor.
Dirjen menjelaskan, program 1.000 desa sapi dijalankan dengan prinsip pengelolaan korporasi dimana satu korporasi terdiri dari 5-10 desa dengan aset indukan minimal 500 ekor dan Bakalan penggemukan 500 ekor. Satu Desa memiliki 1 Kandang Komunal dalam satu manajemen berorientasi Bisnis, menjalankan sistem agribisnis hulu-hilir dan mengembangkan pola kemitraan.
Program 1.000 Desa sapi meliputi 4 kegiatan utama yaotu Pembiakan :
- Indukan penghasil Bakalan dan Calon Induk
- Pengemukan : Bakalan penghasil Daging
- Hilirisasi Produk : Olahan Daging (Pangan) dan Olahan Non Pangan
- Usaha Pakan
Materi lengkap presentasi Dirjen download dengan klik bagian gambar/ilustrasi judul materi “Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak”
Sementara itu Prof Ali Agus dalam presentasinya yang berjudul Urgensi Perlindungan bagi Peternak Ruminansia menjelaskan lima langkah yang diberi nama Panca Krida Jihad Kedaulatan Pangan, yang meliputi :
- Komitmen Politik dan Sinergitas Kebijakan
- Optimalisasi pemantaan lahan untuk ruminansia
- Kemandirian proses produksi ternak bibit , pakan , alsintan
- Promosi konsumsi pangan hasil ternak lokal (daging , susu)
- Penguatan sinergitas kelembagaan (peternak , perbankan , akademisi , birokrasi)
“Lima aspek ini harus menjadi perjuangan kita dalam mengembangkan peternakan dan melindungi peternak,” ujar Ali. (Sumber: majalahinfovet.com)
Alhamdulillah program yang bagus sebetulnya, hanya saja ada satu persoalan yang selalu dilupakan dan menjadi anak tiri bahwa keberpihakan pemerintah dalam hal ini Dirjen Peternakan selaku kuasa pemerintah pada Pengusaha besar ayam Broiler lebih terlihat nyata perannya dari pada menyelesaikan harga Live Bird Broiler yang sejak 2019 hampir selalu di bawah Harga Pokok Penjualan yang pada akhir membuat peternak mandiri dan peternak rakyat terpuruk dan sudah banyak yang gulung tikar.. Harapan kami dengan Dirjen yamg baru ini sedikit membuka mata dan sadar akan kondisi ini serta mulai berusaha menyelesaikannya. Kendali dan campur tangan pemerintah paling tidak bisa mengurangi praktek kartel yang yang sadar atau tidak sadar memang ada di Tanah air kita yang tercinta ini. Terimakasih atas perhatiannya
Mohon materinya
Peternak tidak bisa sendirian. Pemerintah memfasilitasi/mencarikan Avalis agar bisa menggandeng perbankan unt pembiayaan dgn bunga yang murah melalui KUR misalnya. KUR inipun pada bank pelaksana di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota blm sinkron. Apabila KUR ini bisa dimaksimalkan peternak bisa sejahtera lebih cepat.