Setelah beberapa hari bekerja di suatu perusahaan sapi di Australia, terdapat suatu fakta yang sangat mengejutkan. Fakta ini tidak terkait dengan sapi, bukan juga management yang berlaku di perusahaan. Fakta ini berkaitan dengan tenaga kerja yang setiap harinya berusaha bekerja sebaik mungkin untuk menjaga perusahaan terus jalan.
Berbeda dengan ketika bertanya kepada pelajar Indonesia, mengapa mereka memilih peternakan. Kebanyakan dari mereka memilih peternakan sebagai pilihan terakhir. Kalaupun peternakan merupakan pilihan pertama, alasannya hanya untuk mencari aman. Tapi perlu diingat bahwa banyak juga yang memang memilih jalan ini sebagai tujuan utama hidupnya.
Di perusahaan tempat saya bekerja selama mengikuti program NIAPP ini, terdapat banyak tenaga kerja yang ternyata masih sangat muda. Umur termuda yang ada di peternakan itu adalah 18 (delapan belas) tahun. Terdapat beberapa orang yang berumur 19 tahun. Rata-rata berada di usia 20-an. Hal ini tentu membuat saya bingung. Mengingat di Indonesia pekerja di perusahaan peternakan biasanya adalan orang dewasa.
Saat bekerja, saya mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada seorang pekerja yang masih berusia 19 tahun, namanya adalah Tamara. Ia adalah perempuan yang besar di pedesaan kecil, jaraknya 3 jam dari Sydney. Ketika saya bertanya, mengapa ia memilih untuk bekerja di peternakan. Jawabannya sangat sederhana, “I love cattle. So, I just work here.” (Saya suka dengan sapi. Jadi saya memilih untuk bekerja disini, red)”, Ia sudah mengabdi di perusahaan ini selama satu tahun.
Saya juga mendapatkan kesempatan untuk bercakap dengan pria bernama Conor, ia berusia 21 tahun. Dia baru saja bekerja selama 2 minggu, Ketika saya menanyakan hal yang sama tentang mengapa sangat banyak pekerja muda di peternakan, jawabannya juga sederhana, “A lot of people think it is cool to work in the station. Riding a bike, horse, car, helicopter. (banyak anak muda berpikir bahwa bekerja di peternakan merupakan hal yang keren. Mereka bisa mengendarai motor, kuda, mobil, juga helikopter, red)”.
Tentu saja pekerja muda ini tidak hanya bekerja saja. Mereka harus memiliki sertifikasi kemampuan untuk bertahan mengerjakan sesuatu di daerah terpencil. Melalui lembaga salah satu universitas di Australia, mereka akan mendapat mentor dan akan terus di evaluasi dan di tes tentang kemampuannya sesuai kompetensi. Juga memiliki kemampuan untuk melakukan pertolongan pertama. Sepeti yang kami (peserta NIAPP2019) juga pelajari ketika masa pelatihan. Ghina Mardiyah (peserta NIAPP) IT & Media ISPI