Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, meminta industri pembibitan unggas Indonesia memusnahkan atau membagikan secara gratis 10 juta butir telur tetas ayam. Pelaksanaan dan pengawasan seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No 095009/SE/PK.010/F/08/2019 Tentang Pengurangan DOC Final Stock ayam ras broiler tahun 2019, umur telur tetas 19 hari di mesin hatchery ayam ras broiler.
Langkah itu dilakukan untuk mengurangi pasokan ayam di pasar sehingga bisa mendongkrak harga ayam hidup di tingkat peternak.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita, mengatakan pemusnahan atau pembagian 10 juta butir telur tetas ayam berusia maksimal 19 hari sebagai cara paling efektif menaikkan harga di tingkat peternak, sehingga membantu peternak rakyat dalam berbudidaya.
Program mengendalikan pasokan ayam sudah dimulai sejak Juni 2019, di mana diawali dengan pemusnahan atau pemotongan indukan yang berusia di atas 68 minggu.
“Program ini akan berdampak pada pasokan dan permintaan ayam hidup di Oktober, serta akan membantu industri untuk memangkas kerugian,” kata Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami.
Cutting atau pemangkasan telur tetas dilakukan sebanyak 10 juta telur umur 19 hari ditarik dari hatcher dan 10 juta telur tunda setting untuk CSR. IT & Media ISPI