INDO LIVESTOCK 2019, POTRET KEMAJUAN INDUSTRI PETERNAKAN
Kota Surabaya kembali ditunjuk menjadi tuan rumah penyelanggaraan Indo Livestock 2019 Expo and Forum, 3-5 Juli 2019. Kegiatan yang sudah ke-14 kalinya ini digelar Grand City Convex, berbarengan dengan Indo Feed, Indo Diary, Indo Vet dan Indo Fisheries 2019.
PT Napindo Media Ashatama selaku penyelenggara menyebut, event ini
merupakan ajang promosi dan alih teknologi bagi industri peternakan,
sekaligus sebagai wadah memperkuat kapasitas industri peternakan lokal
dengan cara membangun kerjasama dengan industri peternakan asing, serta
berbagi informasi terkini mengenai tren dunia peternakan.
Sementara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I ketut Diarmita, saat pembukaan Indo Livestock 2019, Rabu (3/7/2019), mengatakan, Indo Livestock 2019
merupakan acara besar yang memberi segudang manfaat. “Acara ini memberi
peluang besar bagi kemajuan bidang peternakan dan kesehatan hewan,”
kata Ketut.
Pasalnya dari data pemerintah, pertumbuhan sub sektor peternakan
periode 2015-2018 cukup tinggi, yakni pertumbuhan produksi daging
(17,6%); susu (8,5%); dan telur (17,5%) , serta ekspor meningkat (44,5%)
per tahun. Akumulasi investasi usaha peternakan dalam negeri juga
meningkat pada periode yang sama sebesar Rp 541,04 miliar, kemudian
akumulasi PDB (Pendapatan Domestik Bruto) pada periode serupa meningkat
Rp 18,2 triliun, dengan peningkatan 2017 ke 2018 sebesar 13,3% menjadi
Rp 155,15 triliun.
Ketut menambahkan, “Indo Livestock juga memberikan solusi bagi
dunia peternakan di Indonesia. Kami sangat apresiasi, semoga lebih
kreatif dan inovatif lagi ke depannya untuk menjawab tantangan industri
peternakan di Indonesia, serta mampu menarik minat masyarakat pada dunia
peternakan.”
Selama tiga hari, kegiatan akbar itu dihadiri Dirjen PKH, Musdhalifah
Machmud (Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko
Perekonomian), Mayjend (purn) Bambang Budi Waluyo (HKTI), serta diikuti
sekitar 250 peserta dari 25 negara dengan 6 paviliun negara, diantaranya
Indonesia, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Eropa dan Amerika, dengan
pengunjung mencapai 12.000 orang.
Acara semakin semarak dengan hadirnya booth khusus
produk-produk ekspor, paviliun UMKM, KUR (Kredit Usaha Rakyat), seminar
asosiasi, maupun seminar teknis dari perusahaan, sosialisasi SDTI (susu,
daging, telur dan ikan) dan lain sebagainya yang menambah informasi dan
edukasi bagi pengunjung. Infovet (dimuat di website infovet www.majalah
infovet.com) IT & Media ISPI