ISPI BANTU PEMERINTAH PERBAIKI SAPI BETINA PRODUKTIF

Yogyakarta (15/1), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) bekerjasama dengan GAPUSPINDO membantu pemerintah untuk memperbaiki sapi betina produktif, melalui Improvement Program of Productive Female Cattle (IP2FC). IP2FC adalah sebuah Program yang digagas dan dilaksanakan oleh Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan Gabungan Pelaku Usaha Sapi Potong Indonesia (GAPUSPINDO), dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia.  Sebagaimana diketahui, pada tahun 2018, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, telah melakukan impor sapi potong betina produktif dan didistribusikan kepada masyarakat peternak melalui kelompok-kelompok ternak dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).  

“Dengan kekuatan networking dan profesionalitas dari seluruh anggota ISPI, Program IP2FC yang dirancang di lima provinsi, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, bertujuan untuk memperbaiki kondisi sapi betina produktif yang telah didistribusikan oleh Kementerian Pertanian, dengan target 13 kelompok peternak dan 6 UPTD di 13 kabupaten/kota,” ungkap Triastutik selaku PMO IP2FC.  

Sementara itu menurut Ketua Umum PB ISPI, Didiek Purwanto, kegiatan ini adalah momentum untuk menegaskan bahwa ISPI adalah mitra positif bagi pemerintah. ISPI berharap kegiatan ini mendapat dukungan penuh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dari Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota, agar kerja bersama ini dapat berjalan harmonis, saling mengisi, saling mendukung dan penuh keakraban. “Tagline yang kita angkat yaitu ISPI Mengabdi, adalah wujud nyata ISPI sebagai mitra positif pemerintah”, jelas Didiek.

Dalam menetapkan indikator program ini, Tim IP2FC telah melaksanakan Rapid Appraisal dengan tujuan mendapatkan data awal sebelum program dilaksanakan.  Untuk itu Tim IP2FC telah melakukan kunjungan ke 88 kelompok peternak dan 6 UPTD penerima bantuan sapi potong Brahman Cross tahun 2018, yang berada di 5 provinsi. Untuk melakukan validasi data, maka pada hari ini, tanggal 15 Januari 2020 akan dilaksanakan diskusi (Focus Group Discussion) dimana setiap PMU akan mempresentasikan hasil Analisa dari Rapid Appraisal dan bersama-sama menetapkan langkah selanjutnya.

Pencapaian tujuan akan dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu: 

1.Meningkatkan kemampuan peternak dan staf UPTD, yang akan dilaksanakan oleh para PMU (Program Manager Unit) di 5 Provinsi dan para Satgas (Satuan Tugas) yang tersebar di Kabupaten/Kota lokasi Program IP2FC, melalui kegiatan Training of Trainer (TOT) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) di kelompok.

2.Bantuan agroinput pada kelompok target (focus farms) sesuai kebutuhan.

3.Rekomendasi kepada UPTD (Pemda) dan Kementerian Pertanian

Selanjutnya, untuk menguatkan kemampuan Tim IP2FC yang akan memberikan bimbingan teknis (BIMTEK) kepada para peternak penerima IP2FC 2018, maka pada tanggal 16 Januari 2020 dilaksanakan TOT yang menghadirkan narasumber dari ISPI, dengan 4 (empat) materi pokok yaitu: 

1.Manajemen Pengelolaan Pakan dan Air untuk Sapi Brahman Cross yang akan disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc. Agr

2.Pengelolaan (Handling) Sapi Brahman Cross oleh Ir. Didiek Purwanto, IPU

3.Manajemen Pembibitan dan Reproduksi Sapi Brahman Cross oleh Ir. Daud Samsudewa, Ph.D, IPM

4.Pemberdayaan Kelompok dan Pendekatan Partisipatif oleh Dr. Ir. Mursyid Masum, MSc.Agr