JAKARTA, ISPINews. Pembangunan Rumah Potong Ayam (RPA) PT. Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) selesai sudah. Kapasitas produksi RPA moderen ini, mencapai 12.000 ekor ayam per jam. Selain meningkatkan kapasitas produksi, operasional RPA ini juga sejalan dengan strategi usaha perusahaan yang fokus pada segmentasi bisnis RPA.
Menurut Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi, RPA baru WMU memproduksi ayam 10x lebih banyak dari pada RPA WMU terdahulu. RPA WMU yang dulu, berada di Jambakan, Jawa Tengah dan memiliki kapasitas produksi 1.500 ekor ayam per jam atau setara dengan 6.500 ton ayam per tahun. Sedangkan RPA WMU yang baru di Wonogiri, Jawa Tengah, mampu memotong 50,4 juta ekor ayam setiap tahun. WMU mendapatkan pasokan bahan baku berupa ayam hidup (live bird) dari fasilitas internal perusahaan maupun dari eksternal, untuk memenuhi kapasitas pemotongan di RPA yang dimiliki perusahaan.
Bisnis RPA dipilih karena didukung oleh baiknya kinerja karkas yang menjadi sumber tertinggi laba perusahaan. Hingga 30 Juni 2020 lalu, produk karkas menjadi produk dengan penjualan tertinggi dengan total penjualan mencapai Rp 446 miliar atau sekitar 87,7% dari seluruh total penjualan, yaitu sekitar Rp 508 miliar.
Hingga 30 Juni 2020, perusahaan mampu memproduksi karkas hingga 16 ribu ton. “Beroperasinya RPA WMU yang baru siap mendorong total produksi hingga 110.740 ton di tahun 2021,” ujar Ali. WMU optimis terus menorehkan kinerja positif pada tahun 2021 ini, seperti kinerja positif tahun 2020 lalu. Tercatat pada Desember 2020, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan Rp 1,1 triliun. Jumlah ini meningkat tajam dari capaian pendapatan tahun 2019 sebanyak Rp 576,72 miliar.”
RPA WMU yang baru, didukung lini bisnis yang ada di dalam Widodo Makmur Perkasa Grup. Investasi pembangunan RPA WMU mencapai Rp 600 miliar. RPA WMU yang baru menggunakan peralatan pemotongan tercanggih, sehingga proses pemotongan ayam berjalan dengan lancar, produktif, efisien dan terjamin higienitasnya. Karena itulah, kualitas karkas yang sampai ke tangan konsumen tetap terjaga.
Pengembangan dan peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh WMU ini, merupakan salah satu upaya WMU guna menghadapi persaingan di level global. Tidak hanya pada aspek produksi, di sisi distribusi, WMU juga terus melakukan pengembangan. Selain terus mengembangkan kemitraan strategis dengan para mitra besar, WMU juga terus mengembangkan W-Hub, W-Agent, dan W-Point yang akan menjadi jembatan WMU dalam membangun jaringan kemitraan dengan para pelaku UMKM di Indonesia.
RPA WMU memproduksi 7 jenis hasil olahan, diantaranya karkas (carcass), potongan (parting), daging ayam tanpa tulang (boneless), daging giling/bubur daging ayam (mechanically deboned meat) , kulit (skin) dan produk samping (ceker, kepala, ati ampela, usus, bulu ayam).