Artikel tentang Kilas Balik Fapet UGM yang dimuat website ini tanggal 10 November 2020 (bertepatan dengan Dies Natalis Fapet UGM), mendapat respon positif dari Baroto Suranto, alumni Fapet UGM angkatan pertama. Kepada redaksi Ia menyampaikan terima kasih dan mengatakan, setiap dies natalis Fapet UGM dirinya selalu ingat tahun 1968 waktu angkatan I (63/64) Jurusan Peternakan FKHP (Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan) sedang galau dan bertanya-tanya tentang apa gelar kesarjanaan setelah lulus dari Jurusan Peternakan FKHP.
“Kami tanya ke bagian pendidikan dijawab bahwa gelarnya doktorandus (Drs). Tapi saya dapat informasi bahwa Fapet IPB tanun 1968 sudah meluluskan kurang lebih 8 orang sarjana dengan gelar Insinyur (Ir) antara lain Koeswardono, Erwin Soetirto , Djarsanto , Rahmad Hidayat, Kismono dan Yan Leswara,” ujar Baroto.
Saat itu seluruh mata kuliah dan Ko-asistensi (tugas wajib bagi mahasiswa peternakan sebelum memperoleh sarjana) telah diselesaikan, tinggal menunggu ujian skripsi dan pendadaran. Bersama rekan-rekannya, Baroto bermaksud mengajukan protes perubahan gelar ke Ditjen Dikti, Departemen Diknas yang waktu itu bernama PTIP (Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan) di Jakarta.
Agar punya bargaining position yang kuat, Baroto dengan teman seangkatannya yang berjumlah 30 orang membentuk Ikatan Mahasiswa Peternakan Indonesia (IMAPETI) di Yogyakarta untuk menyampaikan aspirasi agar dibentuk Jurusan Peternakan FKHP menjadi Fakultas Peternakan (Fapet) di UGM . Diangkatlah Lalu Widjaja sebagai ketua.
Ketika ke PTIP Baroto mendapat jawaban bahwa sebenarnya sudah ada SK dari Menteri tentang Pendirian Fapet UGM. Ia kemudian menghadap Rektor UGM akhirnya keluarlah keputusan Pendirian Fapet dan penunjukkan Dekan & Sekretaris FAPET UGM yang pertama yaitu Supardjo (Dekan) dan Suharto Prawirokusumo (sekretaris).
Lewat IMAPETI, Baroto dan kawan kawan juga mengajukan usul ke PTIP agar gelar untuk lulusan peternakan UGM adalah Insinyur sebagaimana lulusan Fapet IPB. Usulan ini dikabulkan dan 10 orang lulusan pertama dari UGM (1970) langsung bergelar Insinyur. Kesepuluh orang lulusan termasuk Baroto ini lalu menyebar ke Jakarta, Bali, NTB dan sisanya berkarya di Yogyakarta.
Baroto masuk sebagai mahasiswa FKHP jurusan peternakan dan ketika lulus sudah terbentuk Fapet, sehingga ia tercatat sebagai lulusan Fapet UGM angkatan pertama.
“ Di ijasah saya tercantum sebagai lulusan Fak Peternakan , bukan FKHP dan yang mewisuda juga Pak Pardjo dan Pak Suharto Prawirokusumo sebagai Dekan dan Sekretaris Fapet . Kami ada 10 orang lulusan I th 1970 sebagai lulusan Fapet UGM,” urai Baroto.
Lulus sebagai Insinyur peternakan Baroto diterima di Direktorat Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Indonesia (MABAK II). Kemudian terdaftar sebagai PNS di Direktorat Jenderal Peternakan mulai sejak 1975. Tahun 1999, masuk sebagai fungsional penyuluh dan 4 tahun kemudian memasuki masa pensiun.
Baroto dikenal aktif dalam kegiatan PB ISPI sejak tahun 1974. Bahkan sampai sekarang masih sering menanyakan kegiatan ISPI, yang artinya sebagai senior masih peduli terhadap perkembangan ISPI.***
Penulis: Bam Suharno