JAKARTA, ISPINews. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Barangkali, pepatah tersebut sangat tepat untuk koordinator bidang 3 Pengurus Besar Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (PB-ISPI), Ir. Joko Iriantono.
Pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 59 tahun lalu itu, sudah 32 tahun bergekut di bidang peternakan, terutama sapi potong. Jiwa sebagai feedloter, sudah tumbuh sejak menjadi asisten dosen pada Laboratorium Produksi Ternak di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) pada tahun 1984 hingga 1987.
Setelah lulus dari UGM, mahasiswa teladan Fapet UGM ini, bekerja sebagai Kepala Departemen Makanan ternak di PT. Kariyana Gita Utama (Grup Bulog) di Sukabumi, Jawa Barat. Di tempat ini, Joko muda berkarya sampai tahun 1992.
Selanjutnya, pria yang hobi travelling, membaca dan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, memutuskan untuk bekerja di PT. Tipperary Indonesia (Group Bakrie Brothers) yang berada di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Bekerja selama 13 tahun, jenjang karir Joko terbilang moncer. Mengawali jabatan sebagai Head Departemen Cattle, kemudian sempat menjadi Head Departemen Kemitraan dan Farm Manager hingga akhirnya menjadi Senior Farm Manager and Bisnis Development.
Pada tahun 2005 – 2009, istri dari drh. Maya Kumala Swastyasari ini, bekerja di Departemen Kemitraan Pakan Ternak di PT. Austasia Stock Feed (Grup Japfa Comfeed). Pada beberapa kesempatan, Joko juga bekerja untuk Beef Cattle Management and Butchery, Brisbane Australia dan Supervisi Feeder Cattle di Australia.
Dengan pengalaman panjang pada bidang peternakan – terutama sapi potong – kemudian menjadikannya sebagai Direktur Utama PT. Andini Agro Loka sejak tahun 2009 hingga kini. Perusahaan ini merupakan perusahaan sapi potong dengan kapasitas ribuan ekor di Kabupaten Lampung Tengah.
Sebagai Korbid bidang 3 PB ISPI yang menangani Keanggotaan, Pembinaan Cabang dan Pengembangan Usaha, Joko berpesan kepada para sarjana peternakan, untuk bergabung dengan ISPI serta turut serta membangun Indonesia. ”Mari bergabung di ISPI untuk membangun negeri yang kita cintai ini”, tutur Joko, saat dihubungi tim ISPI News.
“Tetaplah berbuat baik, walaupun tidak dibalas dengan kebaikan”. Itulah motto hidupnya.
Motto hidup Pak Joko mantab…Motto tsb sama dengan IKHLAS
Semangat terus Pak Joko, ilmunya sangat di butuhkan untuk negeri ini. Dan buat kemajuan peternak semua..
Dan kami sangat bangga dan kagum dengan ini semua dan sangat berharap bisa belajar lebih jauh dengan Bapak..