PT. Nutricell Pasific melakukan ekspor perdana penjualan obat hewan sebanyak 6 ton obat hewan ke Vietnam, dengan total nilai sebesar 177.800 USD atau Rp 2,4 miliar.
CEO PT Nutricel Pasific, Suaedi Sunanto mengatakan, ini merupakan ekspor perdana ke Vietnam. Pasar luar negeri merupakan pasar yang potensial dalam situasi pasar global saat ini, sehingga harus bisa dimanfaatkan, dan tidak hanya berkutat di dalam negeri.
Selama ini, ekspor produk obat hewan ke Vietnam bukanlah hal baru. Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan RI, Fini Murfiani, nilai ekspor produk obat hewan ke Vietnam selama tahun 2018 untuk sediaan biologik sebanyak 1,2 miliar dosis senilai Rp 51,99 miliar. Sedangkan sediaan farmasetik 170.368 ton atau senilai Rp 18 miliar. Sementara untuk sediaan premiks dan bahan baku obat hewan mencapai 9,5 juta ton dengan nilai Rp 217,4 miliar. Total ekspor obat hewan ke Vietnam sepanjang tahun 2018 adalah Rp 287,4 miliar.
Pelepasan ekspor perdana obat hewan kali ini, dilakukan oleh Fini Murfiani bersama jajaran manajemen PT Nutricell Pacific di Kawasan Industri Tekno Blok L, Serpong – Tangerang, Banten (Rabu, 06/02).
Peningkatan nilai ekspor ini, menjadi angina segar yang menggembirakan bagi dunia usaha obat hewan di tanah air. Langka nyata tersebut, juga menunjukkan bahwa obat hewan, mempunyai kontribusi yang besar dalam peningkatan devisa negara. Sekaligus juga merupakan keberhasilan dari Kementerian Pertanian dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang obat hewan. Ekspor perdana ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi perusahaan obat hewan lainnya, untuk melakukan ekspor-ekspor selanjutnya.
Lebih lanjut Fini Murfiani merujuk ketentuan pada Undang-Undang No.18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 54, yang menyatakan, penyediaan obat hewan dilakukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. Dengan demikian/ ekspor obat hewan tersebut, merupakan wujud nyata upaya pemerintah, agar produksi obat hewan mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Era perdagangan bebas dan pesatnya perkembangan teknologi mengharuskan pemerintah harus semakin kreatif dengan meningkatkan produksi dan ekspor obat hewan. IT & Media ISPI